Berdasarkan pemaparan dari
sebuah situs (www.wikipedia.com), kertas dapat di definisikan sebagai suatu
bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp.
Seperti yang kita tahu dalam keseharian kita, tentu
saja kertas menjadi sesuatu yang tak asing lagi, karena kertas telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh aktifitas
keseharian kita membutuhkan kertas, seperti pekerjaan, komunikasi, pendidikan,
kesehatan, perbankan, dan lain lain.
Menurut Indonesian Pulp and Paper Association
dalam situs papersaver.blogspot.com
90% konsumsi kertas (tulis dan cetak) di Indonesia disuplai secara domestik dan
dalam kurun waktu lima tahun (2000-2004). Dalam sebuah data statistik menggambarkan
peningkatan jumlah konsumsi dan produksi
kertas di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2004.Dengan mengambil nilai minimal rata-rata tingkat pertumbuhan konsumsi dan produksi yakni 5% per tahun,maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96 juta ton. Sebuah data yang mencengangkan. Namun sebelumnya apabila kita sedikit saja berfikir tentang sejarahnya, maka timbul pertanyaan, terbuat dari apa sih kertas tersebut?? Sebuah bahan renungan yang saya pikir sebagai hal yang wajar untuk kita amati dan cermati. Menurut beberapa sumber bacaan yang pernah saya baca, seperti pada sebuah situs blhjogjaprov.go.id, ternyata kertas yang sering kita pakai tersebut kebanyakan terbuat dari serat alami yang berasal dari pohon. Maka dapat kita ambil sebuah premis bahwa ntuk menghasilkan kertas kita harus menebang pohon yang merupakan pelindung kita manusia dan hewan dari panas, banjir, longsor, dan bencana kekeringan. Butuh waktu singkat untuk menebang pohon tapi sebaliknya butuh waktu yang lama untuk membesarkannya. Semakin banyak pohon ditebang akan berakibat kepada semakin terganggunya keseimbangan alam. Dengan demikian Kebutuhan (demand) yang besar inilah yang mungkin menjadi pemicu maraknya kasus pembalakan liar (illegal logging) di Indonesia.
Cukup pelik ternyata apabila kita membedah sebuah kasus yang terlihat sederhana namun memiliki daya pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Masalah kertas yang terlihat sangat sepele dan tidak penting, justru menghasilkan rentetan permasalahan panjang yang berujung pada ancaman kesejahteraan hidup manusia. Dan untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi dikemudian hari, kita dapat menggunakan metode daur ulang kertas sebagai upaya pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat digunakan kembali.
kertas di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2004.Dengan mengambil nilai minimal rata-rata tingkat pertumbuhan konsumsi dan produksi yakni 5% per tahun,maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96 juta ton. Sebuah data yang mencengangkan. Namun sebelumnya apabila kita sedikit saja berfikir tentang sejarahnya, maka timbul pertanyaan, terbuat dari apa sih kertas tersebut?? Sebuah bahan renungan yang saya pikir sebagai hal yang wajar untuk kita amati dan cermati. Menurut beberapa sumber bacaan yang pernah saya baca, seperti pada sebuah situs blhjogjaprov.go.id, ternyata kertas yang sering kita pakai tersebut kebanyakan terbuat dari serat alami yang berasal dari pohon. Maka dapat kita ambil sebuah premis bahwa ntuk menghasilkan kertas kita harus menebang pohon yang merupakan pelindung kita manusia dan hewan dari panas, banjir, longsor, dan bencana kekeringan. Butuh waktu singkat untuk menebang pohon tapi sebaliknya butuh waktu yang lama untuk membesarkannya. Semakin banyak pohon ditebang akan berakibat kepada semakin terganggunya keseimbangan alam. Dengan demikian Kebutuhan (demand) yang besar inilah yang mungkin menjadi pemicu maraknya kasus pembalakan liar (illegal logging) di Indonesia.
Cukup pelik ternyata apabila kita membedah sebuah kasus yang terlihat sederhana namun memiliki daya pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Masalah kertas yang terlihat sangat sepele dan tidak penting, justru menghasilkan rentetan permasalahan panjang yang berujung pada ancaman kesejahteraan hidup manusia. Dan untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi dikemudian hari, kita dapat menggunakan metode daur ulang kertas sebagai upaya pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat digunakan kembali.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya
pada Sabtu, 10 Desember 2011 dalam sebuah training KSI kimia (kelompok Study
Ilmiah) Universitas Pendidikan Indonesia, disana di tampilkan sebuah cara unik
untuk mendaur ulang kertas bekas menjadi sebuah kertas layak pakai kembali.
Metode yang di gunakan sangat sederhana dan mudah, yaitu merendam kertas kertas
yang tidak terpakai dan mengolahnya menjadi bubur kertas untuk kemudian di
cetak dalam sebuah scrine sederhana yang menghasilkan lembaran tipis untuk
kemudian seelah kering dapat dipakai sebagai kertas kembali. Pengolahan tersebut dapat mejadi salah satu jalan keluar untuk
melakukan penghematan penggunaan kertas karena pengolahan yang demikian tidak
menggunakan bahan kimia apapun sehingga tidak menghasilkan zat buangan yang berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar